Proses profesional atau profesionalisasi adalah
proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk
mengembangkan profesi ke arah status profesional.
Standar professional dapat diketahui dengan empat
persepektif pendekatan, sebutkan dan jelaskan keempat perspektif pendekatan
tersebut.
Untuk mengukur sebuah profesionalisme, tentunya
perlu diketahui terlebih dahulu standar profesional. Secara teoritis menurut
Gilley dan Enggland (1989), standar profesional dapat diketahui dengan empat
perspektif pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Berorientasi Filosofis.
b. Pendekatan Perkembangan Bertahap.
c. Pendekatan Berorientasi Karakteristik.
d. Pendekatan Berorientasi Non-Tradisional.
A.
PENDEKATAN ORIENTASI FILOSOFI
Pendekatan orientasi filosofi ini melihat tiga hal
pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai
berikut:
a. Pendekatan Lambang Profesional
Lambang profesional yang dimaksud antara lain
seperti sertifikat, lisensi, dan akreditasi. Sertifikasi merupakan lambang bagi
individu yang profesional dalam bidang tertentu. Misalnya, seseorang yang ahli
dalam menjalankan suatu program komputer tertentu berhasil melalui ujian
lembaga sertifikasi tersebut sehingga akan mendapatkan sertifikat berstandard
internasional. Adapun lisensi dan akreditasi merupakan lambang profesional
untuk produk ataupuun institusi. Sebagai contoh, lembaga pendidikan yang telah
dianggap profesional oleh umum adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki
status terakreditasi, dan lain-lain. Akan tetapi, penggunaan lambang ini kurang
diminati karena berkaitan dengan aturan-aturan formal.
b. Pendekatan Sikap Individu
Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu
pemegang profesi diakui oleh umum dan bermanfaat bagi penggunanya. Sikap
individu tersebut antara lain adalah kebebasan personal, pelayanan umum,
pengembangan sikap individual dan aturan-aturan yang bersifat pribadi. Orang
akan melihat bahwa individu yang profesional adalh individu yang memberikan
layanan yang memuaskan dan bermanfaat bagi pengguna jasa profesi tersebut.
c. Pendekatan Electic
Pendekatan ini meihat bahwa proses profesional
dianggap sebagai kesatuan dari kemampuan, hasil kesepakatan dan standar
tertentu. Hal ini berarti bahwa pandangan individu tidak akan lebih baik dari
pandangan kolektif yang disepakati bersama. Pendekatan electic ini merupakan
pendekatan yang menggunakan prosedur, teknik, metode dan konsep dari berbagai
sumber, sistem, dan pemikiran akademis. Dengan kesatuan item-item tersebut di
atas, masyarakat akan melihat kualitas profesionalisme yang dimiliki oleh
seseorang individu ataupun yang mewakili institusi.
B.
PENDEKATAN PERKEMBANGAN BERTAHAP
Di bagian depan telah dijelaskan bahwa proses
profesionalisme adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi
dan sistematis untuk mengembangkan profesi kearah status profesional. Orientasi
perkembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut:
a. Berkumpulnya individu-individu yang memiliki
minat yang sama terhadap suatu profesi.
b. Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu
pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalaninya. Hal ini tentu
saja disesuaikan dengan latar belakang akademis para pelaku profesi tersebut.
c. Setelah individu-individu yang memiliki minat
yang sama berkumpul, selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formla
pada suatu lembagayang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah
organisasi profesi.
d. Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi
berdasarkan pengalaman atau kualifikasi tertentu. Hal ini sesuai dengan hakikat
sebuah profesi, yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan tertentu yang
diperoleh melalui pendidikan formal dan atau ketrampilan tertentu yang didapat
melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu menguasai ketrampilan
tersebut.
e. Menentukan kode etik profesi yang menjadi aturan
main dalam mmenjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota
profesi yang bersangkutan.
f. Revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi
tertentu seperti syarat akademis dan pengalaman melakukan pekerjaan di
lapangan. Hal ini berkembang sesuai tuntutan tingkat pelayanan yang diberikan
kepada para pengguana jasa profesi tersebut.
C.
PENDEKATAN BERORIENTASI KARAKTERISTIK
Orientasi ini melihat bahwa proses profesional juga
dapat ditinjau dari karrakteristik profesi/pekerjaan. Ada delapan karakteristik
pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu:
a. Kode etik profesi yang merupakan aturan main
dalam menjalankan sebuah profesi
b. Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung
pelaksanaan sebuah profesi.
c. Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus.
d. Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi.
e. Sertifikasi keahlian yang harus dimiliki sebagai
salah satu lambang profesional.
f. Proses tertentu sebelum memangku profesiuntuk
bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik. Proses tersebut misalnya
adalah riwayat pekerjaan, pendidikan atau ujian yang dilakukan sebelum memangku
sebuah profesi.
g. Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan
bertukar ide diantara anggota.
h. Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu
jika terjadi malapraktik dan pelanggaran kode etik profesi.
D.
PENDEKATAN ORIENTASI NON-TRADISIONAL
Pendekatan orientasi non-tradisional menyatakan
bahwa seseorang dengan bidang tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan
karakteristik yang unik dan kebutuhan sebuah profesi. Orientasi ini memandang
perlunya dilakukan identifikasi elemen-elemen penting untuk sebuah profesi,
misalnya standarisasi profesi untuk menguji kelayakannya dengan kebutuhan
lapangan, sertifikasi profesional, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar