Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi memang begitu pesat, bahkan sangat pesat. Terlihat dari banyaknya
alat teknologi dan komunikasi yang semakin canggih, beragam, dan dalam jumlah
yang luar biasa. Kemajuan ini membawa efek positif bagi kehidupan manusia dan
beberapa proses bisnis maupun proses non-bisnis lainnya.
1. Smartphone
Smartphone sangat mudah kita
jumpai saat ini, dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang lansia tahu yang
namanya Smartphone, menurut wikipedia adalah perangkat telekomunikasi
elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat
dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel
(nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon
nirkabel yaitu sistem GSM (Global System
for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA
(Code Division Multiple Access).
a. Cara Kerja
Didalam telepon genggam, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon,
papan ketik, tampilan layar, dan powerful circuit board dengan microprocessors
yang membuat setiap telepon seperti komputer
mini. Ketika berhubungan dengan jaringan wireless,
sekumpulan teknologi tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan
panggilan atau bertukar data dengan telepon lain atau dengan komputer.
Jaringan wireless beroperasi dalam sebuah jaringan
yang membagi kota atau wilayah kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel
mencakup beberapa blok kota atau sampai 250 mil persegi. Setiap sel menggunakan
sekumpulan frekuensi radio atau
saluran-saluran untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini
harus dikontrol untuk membatasi jangkauan sinyal
geografis. Oleh Karena itu, frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel
terdekat. Maka banyak orang dapat melakukan percakapan secara simultan dalam
sel yang berbeda di seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam
satu saluran.
b. Nilai Etika Tradisional yang Hilang
- Lunturnya adab dan sopan santun dalam berbicara kepada seseorang
- Budaya kunjungan untuk bersilaturahmi kepada sanak saudara/ kerabat/ teman jauh menjadi pudar bahkan hilang. Orang yang punya Smartphone bisa bercakap-cakap dengan orang yang dikehendakinya, entah saudara, orang tua, kerabat, tetangga, teman dan lain sebagainya dengan mudah. tidak perlu bertatap muka langsung suarapun sudah keras terdengar ditelinga bahkan sekarang bisa juga dengan video call, sehingga tidak perlu jauh-jauh atau capek-capek datang menjumpai orang yang ditujunya itu. tentu saja hal ini lama-kelamaan akan mengikis budaya kunjungan silaturahmi.
- Sikap hemat terkikis bahkan lenyap , hal ini dikarenakan untuk menelpon dengan jangka waktu yang lama membutuhkan pulsa yang banyak pula, pulsa hanya bisa diperoleh dengan uang sehingga orang yang keseringan menelpon pasti akan mengeluarkan uangnya untuk membeli pulsa. kalau keseringan membeli pulsa itu berarti pemborosan.
2. Online Shop
Mau tidak mau, proses yang satu ini musti akan ikut berubah prosesnya. Dulu, orang jual beli memakai model barter, sebelum orang mengenal uang. Lalu setelah mengenal uang, orang mulai membeli dan menjual, dengan uang sebagai alat tukarnya. Dan proses itu biasa terjadi sebuah tempat yang disebut PASAR, dan tempat itu memang punya fisik, nyata, dan bisa didatangi oleh setiap penjual dan pembeli. Tapi, kini? Bagaimana kita saksikan seorang di Indonesia dapat berbelanja laptop dari Jepang tanpa harus pergi ke sana dan tanpa harus repot menukar uang dan tanpa capek karena perjalanan panjang. Cukup di rumah, bermodalkan koneksi internet, proses itu semakin terasa cepat. Dalam proses sosial, hal itu pun bisa terjadi.Beberapa contoh Online Shop antara lain Bukalapak,Tokopedia,Shopee dll.
a. Cara Kerja
•Pada teknologi modern masa kini, jual-beli dilakukan
di mal-mal ataupun melalui internet dengan menggunakan aplikasi
smartphone atau melalui transfer bank.
• Melalui Handphone, seorang penjual dapat memesan
barang ke distributor. Begitu pula seorang pembeli dapat langsung memesan
barang ke si penjual, TANPA BERTATAP MUKA SECARA LANGSUNG.
b. Nilai Etika Tradisional yang Hilang
- Tidak adanya tawar menawar secara face to face dalam proses jual-beli, meski proses itu tetap ada, namun tanpa bertatap muka.
- Hilangnya rasa saling mengenal (bagaimana wajahnya, bagaimana sikapnya saat bertemu orang, tidak bisa kita ketahui bila tidak bertemu) dan silaturahim antara pembeli dan penjual, dan ini merenggangkan hubungan.
3. Situs
jejaring social social networking
a. Cara kerja
• Pada masa kini, orang-orang lebih mengutamakan berkomunikasi dengan menggunakan situs jejaring social seperti Whatsapp,Facebook, Twitter, Friendster, dan lain sebagainya.Kepekaan terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang biasanya terjadi apabila kita terlalu sering berada di dunia maya, sehingga kita tidak bisa tau apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Banyak orang yang enggan keluar dari rumah karena sudah merasa cukup mendapatkan informasi melalui internet.
b. Nilai etika tradisional yang hilang
- Orang jadi lebih sering berada di dunia maya sehingga menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar yang merupakan dunia nyata di mana ia tinggal menjadi berkurang.
- Hilangnya kode etik dan rasa takut untuk melakukan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi, karena identitas di sana bisa saja dipalsukan atau disembunyikan.
- Lunturnya etika berkata-kata secara sopan santun, karena munculkan bahasa-bahasa ‘gaul’ yang kadang kasar dan sulit dimengerti oleh orang lain.
- Berkirim pesan lewat facebook atau twitter atau yang lain, di sampng memang lebih cepat, tapi esensi silaturahim dan saling berkunjung menjadi langka.
0 komentar:
Posting Komentar